Wudhu Yang Tidak Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Selasa, November 16, 20100 comments


Sunnah Rasulullah yang dimaksud adalah cara yang dilakukan Rasulullah SAW saat berwudhu. Jika seseorang berwudhu tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (misalnya menambah atau mengurangi), maka ia disebut telah meninggalkan sunnah.
Banyak diantara kita yang berwudhu tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan tidak didasari ilmu agama, tetapi mengikuti kebiasaan dari guru atau mengikuti orang lain yang sumbernya tidak diketahui (yang katanya) dari rujukan berbagai kitab fiqih yang memuat banyak pendapat-pendapat yang berbeda. Tetapi perlu diingat, tidak semua pendapat tersebut sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW.
Contohnya, jika seseorang ditanya mengapa mengusap kepala tiga kali, ia menjawab itu kata guru Anu, atau menjawab tidak tahu. Padahal ternyata mengusap kepala tiga kali tidak sesuai Sunnah Rasulullah.
1. Melafalkan Niat
Hukum niat dalam ibadah adalah wajib. Tetapi niat adalah amal qolbi (hati) bukan amal lisan (ucapan). Sehingga cukup diucapkan dalam hati dan tidak perlu dilafalkan oleh lidah.
Yang terjadi di masyarakat, setiap akan melakukan ibadah (wudhu dan ibadah lain) sering kita dengar dan lihat kalau niat dilafalkan. Padahal kalau kita melihat kepda tuntunan Rasulullah SAW, tidak ada tuntunan melafalkan (mengucapkan) niat.
Pendapat beberapa ulama tentang melafalkan niat :
- Bid’ah (mengada-ada dalam urusan agama)
- Khilaafaul aula (mengerjakan yang tidak lebih utama)
- Mustahab (dianjurkn untuk menguatkan niat dalam hati)
Lebih utama bagi kita untuk mengikuti Sunnah Rasulullah dengan tidak melafalkan niat dan tidak melakukan perbuatan yang tidak diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
2. Berdo’a Ketika Membasuh Anggota Tubuh
Ada beberapa orang yang berdo’a saat membasuh anggota tubuh sewaktu wudhu. Tujuannya untuk meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan anggota tubuh tersebut.
Sekilas, perbuatan tersebut terlihat baik. Tetapi kalau kita kaji lebih jauh, ternyata tidak ada (dalil yang shahih dari hadits) tuntunan Rasulullah untuk berdo’a saat membasuh anggota tubuh. Rujukan yang ada dari hadits-hadits yang shahih hanyalah do’a ketika selesai berwudhu.
3. Tidak Membaca Basmalah Sebelum Berwudhu
Rasulullah bersabda :
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak berwudhu dan tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah .” HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Banyak diantara kita yang dikarenakan tergesa-gesa sehingga sering tidak mengucapkan Basmalah sehingga menyepelekan ucapan Basmalah dan hanya mengejar syarat dan rukun wudhu saja yang dipenuhi. Sedang kesempurnaan wudhu dan mengerjakan sunnah ditinggalkan.
4. Tidak Menyempurnakan Wudhu Sehingga Ada Bagian Anggota Tubuh Tidak Terkena Air.
.
Tidak sempurna wudhu seseorang jika ada anggota tubuhnya yang tidak terkena air. Rasulullah bersabda :
“Celaka bagi tumit-tumit (yang tidak terkena air wudhu) dari api neraka.” HR Bukhari Muslim.
5. Mengusap Kepala Tiga Kali
Berdasarkan hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan An Nasai, mengusap kepala saat berwudhu hanya sekali. Perihal banyak/jumlah usapan kepala saat berwudhu memang berbeda dengan anggota tubuh yang lain. Kalau anggota tubuh lain memang sebanyak tiga kali sesuai sunnah.
Tetapi kenyataannya, banyak diantara kita yang “memukul rata” jumlah usapan sebanyak tiga kali untuk semua bagian anggota tubuh.
Rasulullah bersabda :
“Maka barangsiapa menambah lebih dari ini, berarti ia telah berbuat keburukan, melampaui batas dan aniaya.” HR An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad
6. Mengambil Air Baru Untuk Mengusap Telinga
Rasulullah bersabda :
“Dan mengusap kepala dan kedua telinganya dengan sekali usapan.” HR Abu Dawud dan An Nasai
Kedua telinga bagian dari kepala.” HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Zaid RA
Mengusap kepala dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dibagian depan kepala kemudian digerakkan sampai nagian belakang kepala. Setelah itu digerakkan sampai ke bagian depan kembali. Lalu baru mengusap kedua telinga.
Jadi bukan hanya menempelkan tangan ke kepala saja seperti yang sering kita lakukan selama ini.
7. Membasuh Anggota Tubuh Berselang-seling Sebanyak Tiga Kali
Membasuh anggota tubuh disunnahkan bagian sebelah kanan dahulu hingga selesai baru kemudian sebelah kiri. Jika anggota tubuh tersebut dibasuh sebanyak tiga kali (seperti membasuh kaki sampai dengan mata kaki), maka cara yang benar adalah membasuh kaki kanan sampai dengan mata kaki sebanyak tiga kali dahulu baru kemudian membasuh kaki kiri sampai dengan mata kaki sebanyak tiga kali.
Cara berwudhu seperti ini juga berlaku saat mensucikan/memandikan jenazah, yaitu membasuh bagian tubuh sebelah kanan dahulu baru bagian tubuh sebelah kiri.
Sedangkan yang terjadi di masyarakat kita saat berwudhu, sering kita lihat saat membasuh anggota tubuh berselang-seling sebanyak tiga kali. Contohnya, saat membasuh kaki sampai dengan mata kaki, yang dibasuh kaki kanan satu kali lalu kaki kiri satu kali. Hal tersebut diulangi sebanyak tiga kali berselang-seling. Hal ini tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
”Jika kalian memakai pakaian dan jika bterwudhu, maka mulailah dengan sebelah kanan.” HR Abu Dawud dan Ahmad dari Abu Hurairah RA.
Aisyah RA berkata:
”Rasulullah SAW senang memulai dengan sebelah kanan ketika bersuci, memakai sandal dan menyisir rambut.” HR Ahmad dan An Nasai
(dari berbagai sumber)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Im-Tek - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger